K. Pattabhi Jois: Sejarah Pionir Ashtanga Yoga
K. Pattabhi Jois adalah salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia yoga, khususnya dalam mengembangkan dan mempopulerkan Ashtanga Yoga. Melalui dedikasi dan ajarannya yang mendalam, Jois berhasil mengubah cara dunia memandang yoga, mengembangkan sistem latihan yang sangat dinamis dan terstruktur, serta membawa Ashtanga Yoga menjadi populer di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengulas perjalanan hidup K. Pattabhi Jois, prinsip-prinsip Ashtanga Yoga yang ia kembangkan, serta kontribusinya dalam dunia yoga modern.
Siapa itu K. Pattabhi Jois?
Kehidupan Awal K. Pattabhi Jois
K. Pattabhi Jois lahir pada 26 Juli 1915, di desa Kowshika, Karnataka, India. Nama lengkapnya adalah Krishna Pattabhi Jois, dan ia dikenal dengan sebutan Pattabhi Jois atau Guruji di kalangan para muridnya. Sejak kecil, Jois telah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap dunia spiritual dan fisik. Pada usia muda, ia mulai mempelajari berbagai disiplin ilmu klasik India, termasuk Sanskrit dan filsafat Hindu.
Pada usia 12 tahun, Jois diperkenalkan dengan yoga oleh seorang guru lokal, yang kemudian membawa dirinya untuk belajar lebih dalam di bawah bimbingan Sri T. Krishnamacharya, seorang tokoh besar dalam dunia yoga yang sering disebut sebagai “Bapak Yoga Modern”. Krishnamacharya adalah guru yang dikenal karena penekanannya pada teknik pernapasan dan keseimbangan tubuh yang sangat presisi. Jois merasa tertarik pada ajaran Krishnamacharya yang lebih menekankan pada pengembangan tubuh dan jiwa melalui latihan fisik yang intens.
Setelah bertahun-tahun belajar di bawah Krishnamacharya, Pattabhi Jois menjadi salah satu murid yang sangat berpengaruh dan menguasai teknik yoga yang diajarkan oleh gurunya. Pada tahun 1948, Jois membuka sekolah yoga di Mysore, yang kemudian dikenal dengan nama “Ashtanga Yoga Research Institute”.
Ashtanga Yoga: Sistem Yoga yang Dinamis
Ashtanga Yoga adalah gaya yoga yang sangat sistematis dan dinamis yang dikembangkan oleh K. Pattabhi Jois berdasarkan ajaran dari Sri T. Krishnamacharya. Kata “Ashtanga” berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti “delapan cabang” (dari kata “Ashta” yang berarti delapan, dan “Anga” yang berarti cabang). Dalam filosofi yoga, Ashtanga merujuk pada delapan aspek atau cabang dari latihan yoga yang terdiri dari:
- Yama (etika sosial)
- Niyama (disiplin pribadi)
- Asana (postur fisik)
- Pranayama (kontrol pernapasan)
- Pratyahara (penarikan indra)
- Dharana (fokus atau konsentrasi)
- Dhyana (meditasi)
- Samadhi (kesadaran sempurna atau pencapaian pencerahan)
Namun, Ashtanga Yoga yang dikembangkan oleh Pattabhi Jois lebih fokus pada tiga aspek utama: asana, pranayama, dan bandhas (kontraksi otot-otot tubuh). Melalui serangkaian postur yang dinamis dan terhubung dengan pernapasan yang terkendali, praktik Ashtanga Yoga bertujuan untuk memperkuat tubuh, menenangkan pikiran, dan mencapai kedamaian batin.
Prinsip-Prinsip Dasar Ashtanga Yoga
Vinyasa: Gerakan yang Dihubungkan dengan Pernapasan
Salah satu karakteristik utama dari Ashtanga Yoga adalah konsep vinyasa, yang merujuk pada sistem penghubungan gerakan dengan pernapasan. Dalam latihan Ashtanga Yoga, setiap gerakan (asana) dilakukan dengan irama pernapasan yang teratur, di mana pernapasan berfungsi untuk mengatur dan memandu gerakan tubuh. Ini membuat Ashtanga Yoga sangat berbeda dari gaya yoga lain yang mungkin lebih fokus pada postur statis.
Vinyasa memungkinkan aliran energi yang berkesinambungan dalam tubuh, dengan setiap gerakan dilakukan berdasarkan satu napas. Hal ini bertujuan untuk menjaga tubuh tetap terjaga dari ketegangan, sambil membantu pikiran tetap terfokus pada saat ini. Pernapasan dalam Ashtanga Yoga lebih dikenal dengan sebutan Ujjayi Pranayama, yaitu teknik pernapasan dalam yang menghasilkan suara seperti angin laut saat dihirup dan dikeluarkan.
Sekuens Asana: Seri Postur yang Terstruktur
Salah satu keunikan Ashtanga Yoga adalah struktur sekuens (urutan) postur yang sangat terorganisir. Pattabhi Jois membagi latihan Ashtanga Yoga ke dalam enam seri, yaitu:
- Seri Pertama (Primary Series): Fokus pada fleksibilitas dan detoksifikasi tubuh.
- Seri Kedua (Intermediate Series): Meningkatkan kekuatan tubuh dan membersihkan sistem saraf.
- Seri Ketiga hingga Keenam: Menyasar pada tingkat lanjutan dengan tujuan untuk mendalami kekuatan fisik, konsentrasi, dan kesadaran spiritual yang lebih dalam.
Setiap seri dirancang untuk membangun kekuatan, kelenturan, dan konsentrasi, dengan menggabungkan postur yang berfokus pada pembukaan tubuh secara bertahap. Pada dasarnya, seorang praktisi Ashtanga Yoga akan memulai dengan seri pertama dan terus berkembang ke seri berikutnya setelah menguasai setiap tahapan.
Bandhas: Kontraksi Tubuh untuk Mengatur Energi
Dalam Ashtanga Yoga, bandhas (kontraksi otot tubuh) adalah salah satu teknik penting untuk mengarahkan energi tubuh. Ada tiga jenis bandhas yang diajarkan:
- Mula Bandha: Kontraksi pada dasar panggul, yang bertujuan untuk mengaktifkan pusat energi tubuh.
- Uddiyana Bandha: Kontraksi pada area perut, yang mengarah pada peningkatan kekuatan dan kontrol pernapasan.
- Jalandhara Bandha: Kontraksi pada leher, yang membantu mengatur aliran energi di bagian tubuh atas.
- Bandhas bekerja dengan mengarahkan energi ke area tertentu dalam tubuh, menghindari pemborosan energi, dan meningkatkan konsentrasi selama praktik. Teknik ini mengajarkan cara menghubungkan tubuh dengan pikiran, menciptakan aliran energi yang stabil dan terkendali.
Ashtanga Yoga di Dunia Barat
Pengaruh Pattabhi Jois ke Dunia Yoga Global
Sebelum K. Pattabhi Jois, Ashtanga Yoga tidak dikenal luas di luar India. Namun, melalui dedikasi Jois dalam mengajarkan yoga, Ashtanga Yoga mulai menarik perhatian banyak praktisi di seluruh dunia, terutama di Barat. Pada tahun 1975, Jois mulai mengadakan pelatihan internasional, mengundang para guru yoga dari berbagai belahan dunia untuk belajar langsung darinya di Mysore. Hal ini menjadi titik balik dalam penyebaran Ashtanga Yoga di luar India.
Pattabhi Jois mengajarkan Ashtanga Yoga dengan tekad untuk menjaga tradisi murni dan memperkenalkan prinsip-prinsip yoga yang sangat berakar pada ajaran kuno. Namun, ia juga menyesuaikan metode ini dengan kebutuhan dunia modern. Salah satu hal yang membuat Jois sangat dihormati adalah kemampuannya untuk mengajarkan Ashtanga Yoga kepada praktisi dari berbagai latar belakang fisik dan mental, serta pengajaran yang konsisten dan disiplin.
Sekolah dan Guru Ashtanga Yoga
Banyak guru yoga terkenal di Barat yang belajar langsung dari K. Pattabhi Jois dan kemudian mengembangkan ajaran Ashtanga Yoga di negara mereka masing-masing. Beberapa di antaranya adalah Sharath Jois (cucu dari Pattabhi Jois) yang kini meneruskan legasi keluarga Jois, dan guru-guru lainnya yang ikut menyebarkan metode Ashtanga Yoga di berbagai negara. Sekolah-sekolah yoga besar di seluruh dunia kini menawarkan pelatihan Ashtanga Yoga yang mematuhi pedoman dan struktur yang ditetapkan oleh Pattabhi Jois.
Kesimpulan
K. Pattabhi Jois adalah seorang pionir dalam dunia yoga yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam pengembangan Ashtanga Yoga. Dengan pendekatan yang terstruktur dan dinamis, Ashtanga Yoga yang dia kembangkan membantu menggabungkan kekuatan fisik, pernapasan, dan konsentrasi mental, serta memberi para praktisi suatu sistem latihan yang membawa manfaat fisik dan spiritual yang mendalam. Melalui dedikasi dan ajarannya, Pattabhi Jois tidak hanya memperkenalkan dunia pada Ashtanga Yoga, tetapi juga menginspirasi ribuan guru dan praktisi yoga di seluruh dunia untuk meneruskan warisan ajaran yoga yang mendalam dan penuh disiplin ini